8 April 2014

BATU APUNG / PUMICE

BATU APUNG / PUMICE
Jenis batuan sedimen vulkanik yang berwarna terang biasanya disebut juga sebagai batuan gelas vulkanik silikat.
Batuan ini terbentuk dari magma asam oleh letusan gunung api yang mengeluarkan materialnya dari udara kemudian mengalami transport secara horizontal dan terakumulasi sebagai batuan piroklastik.
Didasarkan pada cara pembentukannya distribusi ukuran partikel dan material asalnya. Endapan batu apung diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Sub Areal
  2. Sub Aqulous
  3. New Andante,yaitu andapan yang dibentuk oleh pergerakan keluar secara horizontal dan gas dalam lava,yang menghasilkan campuran fragmen dengan berbagai ukuran dalam suatu bentuk matrik.
  4. Re Deposisi (endapan ulang )
  • Sifat Kimia Batu Apung
Komposisi Kimianya :
  • SiO2 : 60,00 – 75,00%
  • Al2O3 : 12,00 – 15,00%
  • Fe2O5 : 0,90 – 4,00%
  • Na2O : 2,00 – 5,00%
  • K2O : 2,00 – 4,00%
  • MgO : 1,00 – 2,00%
  • CaO : 1,00 – 2,00%
  • Unsur Lain : TiO2
  • Sifat Fisikanya:
  • Bobot Isi Ruah : 480 – 960 kg/cm3
  • Peresapan Air : 16,67%
  • Gravitasi Spesifik : 0,8 gr/cm3
  • Hantaran Suara : Rendah
  • Rasio Kilat Tekan : Tinggi
  • Konduktivitas Panas : Rendah
  • Ketahanan Terhadap Api : Sampai 6 Jam
PERTAMBANGAN
Eksplorasi : Terdapatnya endapan batu apung dilakukan dengan mempelajari struktur geologi sekitar alur gunung api, antara lain dengan mencari singkapan dengan metoda geolistrik atau pemboran dan pembuatan beberapa sumur uji. Selanjutnya dibuat peta topografi didaerah yang diperkirakan terdapat endapan batu apung. Eksplorasi detail bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas cadangan. Metoda eksplorasi dengan pemboran (bor tangan/bor mesin) atau pembuatan sumur uji.
  • Pengolahan :
  • Pemilahan (sorting) untuk memisahkan batu apung yang bersih dari batu apung yang banyak pengotornya (imperitis). Hal ini dilakukan dengan Scalping Screens.
  • Peremukan (Crushing) untuk mereduksi ukuran dengan menggunakan crusher, hammer mills dan role mills.
  • Sizing untuk memilahkan material berdasarkan ukuran sesuai dengan permintaan pasar, dilakukan dengan menggunakan saringan (screen).
  • Pengeringan (drying) jika material dari tambang banyak mengandung air maka perlu dilakukan pengeringan dengan “Rotari Dryer”.
Kegunaan Batu Apung
Banyak digunakan disektor konstruksi dibandingkan dengan sektor industri.
  • Sektor Konstruksi
Untuk pembuatan agregat ringan dan beton agregat ringam, karena mempunyai karakteristik ringan dan kedap suara.
  • Sebagai agregat ringan :
  • SO3 maks 1%
  • LOI (Loss Of Ignition) maks 4%
  • Bobot isi Ruah
  • Butiran Kasar maks 0,96 ton/m3
  • Butiran Halus maks 1,20 ton/m3

  • Sebagai Beton Agregat Ringan :
  • Kedap Suara (3 inci blok) 44,3
  • Bobot Isi Kering 0,88 ton/m3
  • Nilai Kalori 1,0 kal
  • Fire Resistance sampai dengan 6 jam
  • Susut Kering (Drying Shrinkage) 0,04%
  • Ukuran Butir 1 – 9 cm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar